Reksadana syariah merupakan
wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk melanjutkan
investasinya dalam bentuk portofolio efek oleh manajer investasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syari’ah. Manajer investasi akan mendapat imbalan atas jasanya
berupa load dan fee.
Load merupakan komisi
yang dikeluarkan ketika saham diperjual-belikan kembali yang mana load di sini
dapat dibayarkan di muka (up-front load), dapat pula
dibayarkan di belakang (back-end load). Begitu juga mengenai
fee. Fee
didapat (seperti trustee fee, brokers
commissions, auditor fees, government tax, independent valuers fees, dan cost
for modification of trust deed) apabila seorang manajer profesional dalam
mengelola portofolio-investasinya dan Fee
tersebut berupa prosentase tertentudari rata-rata NAV.
Ada dua sifat yang
melekat pada
perusahaan investasi yaitu closed-end fund dan open-end fund. Closed-end fund
adalah transaksi jual-beli saham-saham di pasar bursa dengan harga permintaan
dan penawaaran namun saham-saham tersebut tidak diperjual-belikan kembali oleh pemegang
saham. Lain halnya dengan open-end fund yang sifatnya lebih terbuka atau dengan
kata lain saham-saham yang diperjual-belikan dapat ditransaksikan kembali oleh
investor.
Reksadana syari’ah
lebih bersifat social responsible funds
atau ethical investment funds, dengan
demikian, maka hal yang perlu diperhatikan betul oleh reksadana syari’ah adalah
sebagai berikut:
1.
Menetapkan
tujuan investasi.
2.
Membuat
kebijakan investasi
3.
Memilih
strategi portofolio
4.
Memilih
asset dan proses alokasi
5.
Mengukur
dan evaluasi kinerja.
A. Reksadana
Syari’ah (Belajar Dari Malysia)
Malaysia adalah negara yang
berhasil dalam bisnis Islami khususnya dalam reksadana syari’ah. Adapun jenis
trust yang diterbitkan adalah sebagai berikut; listed trusts (closed-end fund),
unlisted trusts (open-end fund), equity unit trusts, fixed-income unit trusts,
property trust funds, Islamic unit trusts funds, dan balanced or diversified
unit trusts fund.
B. Studi
Kasus (Praktek Manajemen Portofolio Pada Sebuah Unit Trust Manajemen)
Pada dasarnya system
reksadana syari’ah dengan konvensional sama seperti yang telah di tulis di
atas. Adapun keduanya dapat dilihat sebagai berikut:
Fund konvensional;
1.
Mempunyai
time horizon jangka menengah hingga jangka panjang sekitar 3 sampai 5 tahun
atau lebih
2.
Menginginkan
portofolio saham dan sekuritas fixed income dikelola secara proporsional,
dengan dasar pertumbuhan modal potensial dibanding income
3.
Bersedia
menerima risiko investasi di luar negeri hingga 10% dari nilai trusts pada
saham dan obligasi di luar negeri.
Islamic fund
1.
Menginginkan
investasi sesuai syari’ah
2.
Menginginkan
balanced portofolio yang memberikan pertumbuhan modal dan income sekaligus
3.
Pengelolaan
proporsional atas portofolio pada saham-saham dan Islamic debt securities
4.
Bersedia
menanggung risiko investasi diluar negeri sampai 10% dari net asset value-nya.
C.
Analisis
(Antara Konsep Dan Praktek Proses Manajemen Portofolio Syari’ah Pada Sebuah
Trust Manajemen)
Posisi
Relative Dalam Industry Unit Trust Malaysia
Karakter Persaingan Dalam Industry.
Karakter yang melekat
pda bagian ini adlah dalam bentuk fee yang semakin murah karena dana kelolaan
semakin besar dan kinerja yang lebih strategis sehingga menjadi top performer.
Faktor inilah yang kemudian menjadi daya tarik untuk meningkatkan net inflow.
Ancaman Masuknya Pasaing Baru
Hal ini tidak dapat
dihindari mengingat persaingan yang ketat yang selalu mengamcam aktivitas
perusahaan dan industry. Sehingga diperlukan manajemen strategi yang handal dan
Strategi Advantage.
Kemungkinan Ancaman Jasa Subtitusi
Islamic fund merupakan
wadah dalam bidang keuangan yang tidak menutup kemungkinan adanya ancaman
siluman yang mengintai operasionalnya, diantaranya adalah bank. Bank yang
berprinsip syari’ah dapat menjadi ancaman karena dapat menarik nasabah dengan
bagi hasil yang lebih besar.
Posisi Tawar Supplier
Pada posisi ini dapat
juaga terjadi tawar menawar antara trustee dengan broker yang dapat menyebabkan
berpindah dari pemasok yang satu ke pemasok yang lainnya karena fee yang lebih
tinggi.
Daya Tawar Konsumen
Artinya pengaruh
efektif yang diberikan oleh konsumen kepada perusahaan yang berupa permintaan
tambahan dan sebagainya.
Pada analisis prakek
manajemen portofolio syari’ah pada perusahaan manajemen unit trust dapat disimpulkan
bahwa keberhasilan dari suatu aktivitas investasi pada reksadana syariah
terletak pada aspek-aspek manajemen investasi yang terdiri dari tujuan
investasi, kebijakan investasi, strategi portofolio, pemilihan asset, mengukur
dan evaluasi kinerja dari manajer tersebut, apakah dapat memberikan harapan
positif terhadap pihak yang terkait. Sehingga manajer harus lebih selektif
dalam menjalankan tugasnya sebagai fundamental analis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar