Rabu, 24 Januari 2018

REKSADANA SYARI’AH_221010



Reksadana syariah merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk melanjutkan investasinya dalam bentuk portofolio efek oleh manajer investasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah. Manajer investasi akan mendapat imbalan atas jasanya berupa load dan fee.
Load merupakan komisi yang dikeluarkan ketika saham diperjual-belikan kembali yang mana load di sini dapat dibayarkan di muka (up-front load), dapat pula dibayarkan di belakang (back-end load). Begitu juga mengenai fee. Fee didapat (seperti trustee fee, brokers commissions, auditor fees, government tax, independent valuers fees, dan cost for modification of trust deed) apabila seorang manajer profesional dalam mengelola portofolio-investasinya dan Fee tersebut berupa prosentase tertentudari rata-rata NAV.
Ada dua sifat yang melekat pada perusahaan investasi yaitu closed-end fund dan open-end fund. Closed-end fund adalah transaksi jual-beli saham-saham di pasar bursa dengan harga permintaan dan penawaaran namun saham-saham tersebut tidak diperjual-belikan kembali oleh pemegang saham. Lain halnya dengan open-end fund yang sifatnya lebih terbuka atau dengan kata lain saham-saham yang diperjual-belikan dapat ditransaksikan kembali oleh investor.
Reksadana syari’ah lebih bersifat social responsible funds atau ethical investment funds, dengan demikian, maka hal yang perlu diperhatikan betul oleh reksadana syari’ah adalah sebagai berikut:
1.      Menetapkan tujuan investasi.
2.      Membuat kebijakan investasi
3.      Memilih strategi portofolio
4.      Memilih asset dan proses alokasi
5.      Mengukur dan evaluasi kinerja.

A.    Reksadana Syari’ah (Belajar Dari Malysia)
Malaysia adalah negara yang berhasil dalam bisnis Islami khususnya dalam reksadana syari’ah. Adapun jenis trust yang diterbitkan adalah sebagai berikut; listed trusts (closed-end fund), unlisted trusts (open-end fund), equity unit trusts, fixed-income unit trusts, property trust funds, Islamic unit trusts funds, dan balanced or diversified unit trusts fund.

B.     Studi Kasus (Praktek Manajemen Portofolio Pada Sebuah Unit Trust Manajemen)
Pada dasarnya system reksadana syari’ah dengan konvensional sama seperti yang telah di tulis di atas. Adapun keduanya dapat dilihat sebagai berikut:
Fund konvensional;
1.      Mempunyai time horizon jangka menengah hingga jangka panjang sekitar 3 sampai 5 tahun atau lebih
2.      Menginginkan portofolio saham dan sekuritas fixed income dikelola secara proporsional, dengan dasar pertumbuhan modal potensial dibanding income
3.      Bersedia menerima risiko investasi di luar negeri hingga 10% dari nilai trusts pada saham dan obligasi di luar negeri.
Islamic fund
1.      Menginginkan investasi sesuai syari’ah
2.      Menginginkan balanced portofolio yang memberikan pertumbuhan modal dan income sekaligus
3.      Pengelolaan proporsional atas portofolio pada saham-saham dan Islamic debt securities
4.      Bersedia menanggung risiko investasi diluar negeri sampai 10% dari net asset value-nya.

C.    Analisis (Antara Konsep Dan Praktek Proses Manajemen Portofolio Syari’ah Pada Sebuah Trust Manajemen)

Posisi Relative Dalam Industry Unit Trust Malaysia
Karakter Persaingan Dalam Industry.
Karakter yang melekat pda bagian ini adlah dalam bentuk fee yang semakin murah karena dana kelolaan semakin besar dan kinerja yang lebih strategis sehingga menjadi top performer. Faktor inilah yang kemudian menjadi daya tarik untuk meningkatkan net inflow.
Ancaman Masuknya Pasaing Baru
Hal ini tidak dapat dihindari mengingat persaingan yang ketat yang selalu mengamcam aktivitas perusahaan dan industry. Sehingga diperlukan manajemen strategi yang handal dan Strategi Advantage.
Kemungkinan Ancaman Jasa Subtitusi
Islamic fund merupakan wadah dalam bidang keuangan yang tidak menutup kemungkinan adanya ancaman siluman yang mengintai operasionalnya, diantaranya adalah bank. Bank yang berprinsip syari’ah dapat menjadi ancaman karena dapat menarik nasabah dengan bagi hasil yang lebih besar.

Posisi Tawar Supplier
Pada posisi ini dapat juaga terjadi tawar menawar antara trustee dengan broker yang dapat menyebabkan berpindah dari pemasok yang satu ke pemasok yang lainnya karena fee yang lebih tinggi.
Daya Tawar Konsumen
Artinya pengaruh efektif yang diberikan oleh konsumen kepada perusahaan yang berupa permintaan tambahan dan sebagainya.
Pada analisis prakek manajemen portofolio syari’ah pada perusahaan manajemen unit trust dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari suatu aktivitas investasi pada reksadana syariah terletak pada aspek-aspek manajemen investasi yang terdiri dari tujuan investasi, kebijakan investasi, strategi portofolio, pemilihan asset, mengukur dan evaluasi kinerja dari manajer tersebut, apakah dapat memberikan harapan positif terhadap pihak yang terkait. Sehingga manajer harus lebih selektif dalam menjalankan tugasnya sebagai fundamental analis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam Selamat Datang

 Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Selamat datang dan terimakasih kepada teman-teman yang sudah mampir ke laman rumahdialekis. ...