Minggu, 28 Januari 2018

RISIKO STRUKTUR OBLIGASI: IMPLIKASI TERHADAP MOBILISASI SUMBER DAYA_221010



A.  Evolusi dan Profil Struktur Sukuk serta Pasar
1.    Tipe Sukuk
a.    Sukuk ijarah murni
Sertifikat sukuk ijarah diterbitkan berdasarkan asset tunggal tertentu pada neraca. Asset tersebut bias berupa lahan atau asset tetap lain yang bisa disewakan. Tingkat pengembalian sewa bisa tetap dan bisa juga berfluktuasi tergantung kesepakatan awal.
b.    Sukuk gabungan
Underlying sekelompok asset bisa terdiri atas piutang istishna, murabahah, dan ijarah. Portofolio asset yang terdiri dari beragam jenis dapat menimbulkan mobilisasi dana yang besar.
c.    Sukuk yang dapat ditebus dengan tingkat bervariasi
Sukuk sebagai Musyarakah Term Finance Certificates yang dapat memberikan manfaat: memperkuat paradigma bahwa keuangan Islam memandang kontrak kemitraan sebagai perwujudan dari prinsip Islam itu sendiri dan tingkat pengembalian fluktuatif pada sertifikat ini tidak tergantung pada benchmarking pasar.
d.   Sukuk tanpa kupon dengan tingkat tetap
Sukuk di mana asset yang akan dikerahkan belum ada. Konsekuensinya, objek mobilisasi dana harus dibuat lebih pada neraca perusahaan melalui istishna. Tapi sertifikat semacam ini barangkali belum bisa diperjualbelikan karena larangan syariah.

2.    Penilaian Struktur Sukuk
Proses penerbitan sertifikat sukuk memungkinkan institusi keuangan Islam mengumpulkan sekelompok asset yang lebih luas dari sebelumnya di mana institusi kekurangan akses atau terjadinya ketidakefisienan.

3.    Struktur Dasar Keberadaan Sukuk
Pada dasarnya, ada tiga hal pokok yang harus terpenuhi dalam penerbitan sukuk. Pertama, originator sukuk (penerbit obligasi). Kedua, special purpose vehicle yang disertifikati oleh penerbit. Ketiga, investor yang membeli sertifikat tersebut.

B.  Underlying Risiko Struktur Sukuk
Risiko Pasar
1.    Risiko Tingkat Pengembalian
Keuangan Islam memiliki provisi sesuai syariah untuk menjamin klaim dalam bentuk asuransi dan penetapan tersebut akan digunakan untuk mengurangi risiko kehilangan asset.
2.    Risiko Rate Perdagangan Luar Negeri
3.    Risiko Kredit dan Pihak yang Berlawanan
Prospectus sukuk beroperasi untuk sebagian besar pasar primer di mana dua pihak yang bertentangan memiliki lebih sedikit risiko canggih pada mekanisme manajemen.
4.    Risiko Default
5.    Risiko Pembayaran Kupon
6.    Risiko Penebusan Aset
7.    Risiko Sesuai Syariah
Risiko kesuaian dengan syariah mengacu pada kurangnya nilai asset sebagai akibat dari keputusan penerbit karena tanggung jawab kemitraannya yang sesuai dengan syariah. Waktu yang dibutuhkan dalam upaya menuju kesesuaian dengan syariah bila dibandingkan dengan kompetitifnya pasar akan menciptakan tantangan yang besar dalam penerbitan sukuk.
8.    Risiko Likuiditas

C.  Pengelolaan Risiko Financial Struktur Sukuk
Legitimasi struktur sukuk dalam syariah terletak pada fakta bahwa mereka tidak mengambil keuntungan dari pergerakan tingkat bunga.

D.  Sukuk dan Tantangan Derivatif
1.    Menyandingkan Opsi dan Gharar
Syariah menyatakan larangan terhadap gharar sebagai sebuah tindakan yang menimbulkan ketidakadilan dalam kontrak di mana satu pihak akan mendapatkan keuntungan sementara yang lain menanggung biaya dan kerugian.
2.    Menyandingkan Opsi sebagai Sebuah Sarana Manajemen Risiko
3.    Opsi yang Dilarang Islam
Petunjuk dalam Islam tidak membolehkan  jual beli hutang, tapi mempebolehkan perdagangan hutang untuk asset riil, barang dan pelayanan.  

4.    Swap Sukuk dengan Rate Mengambang sampai Rate Tetap
Munculnya sertifikat sukuk sebagai mekanisme manajemen likuiditas menimbulkan struktur sekuritas yang didukung dengan asset yang bisa menciptakan pondasi dalam rangka mendukung manajemen risiko instrument derivatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam Selamat Datang

 Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Selamat datang dan terimakasih kepada teman-teman yang sudah mampir ke laman rumahdialekis. ...