A. Evolusi dan Profil Struktur Sukuk serta
Pasar
1. Tipe Sukuk
a. Sukuk ijarah murni
Sertifikat sukuk ijarah diterbitkan
berdasarkan asset tunggal tertentu pada neraca. Asset tersebut bias berupa
lahan atau asset tetap lain yang bisa disewakan. Tingkat pengembalian sewa bisa
tetap dan bisa juga berfluktuasi tergantung kesepakatan awal.
b. Sukuk gabungan
Underlying
sekelompok asset bisa terdiri atas piutang istishna, murabahah, dan ijarah. Portofolio
asset yang terdiri dari beragam jenis dapat menimbulkan mobilisasi dana yang
besar.
c. Sukuk yang dapat ditebus dengan tingkat
bervariasi
Sukuk sebagai Musyarakah Term
Finance Certificates yang dapat memberikan manfaat: memperkuat paradigma bahwa
keuangan Islam memandang kontrak kemitraan sebagai perwujudan dari prinsip
Islam itu sendiri dan tingkat pengembalian fluktuatif pada sertifikat ini tidak
tergantung pada benchmarking pasar.
d. Sukuk tanpa kupon dengan tingkat tetap
Sukuk di mana asset yang akan dikerahkan
belum ada. Konsekuensinya, objek mobilisasi dana harus dibuat lebih pada neraca
perusahaan melalui istishna. Tapi sertifikat semacam ini barangkali belum bisa
diperjualbelikan karena larangan syariah.
2. Penilaian Struktur Sukuk
Proses penerbitan sertifikat sukuk
memungkinkan institusi keuangan Islam mengumpulkan sekelompok asset yang lebih
luas dari sebelumnya di mana institusi kekurangan akses atau terjadinya
ketidakefisienan.
3. Struktur Dasar Keberadaan Sukuk
Pada dasarnya, ada tiga hal pokok
yang harus terpenuhi dalam penerbitan sukuk. Pertama, originator sukuk
(penerbit obligasi). Kedua, special purpose vehicle yang disertifikati oleh penerbit.
Ketiga, investor yang membeli sertifikat tersebut.
B. Underlying Risiko Struktur Sukuk
Risiko Pasar
1. Risiko Tingkat Pengembalian
Keuangan Islam memiliki provisi
sesuai syariah untuk menjamin klaim dalam bentuk asuransi dan penetapan
tersebut akan digunakan untuk mengurangi risiko kehilangan asset.
2. Risiko Rate Perdagangan Luar Negeri
3. Risiko Kredit dan Pihak yang Berlawanan
Prospectus sukuk beroperasi untuk
sebagian besar pasar primer di mana dua pihak yang bertentangan memiliki lebih
sedikit risiko canggih pada mekanisme manajemen.
4. Risiko Default
5. Risiko Pembayaran Kupon
6. Risiko Penebusan Aset
7. Risiko Sesuai Syariah
Risiko kesuaian dengan syariah
mengacu pada kurangnya nilai asset sebagai akibat dari keputusan penerbit
karena tanggung jawab kemitraannya yang sesuai dengan syariah. Waktu yang
dibutuhkan dalam upaya menuju kesesuaian dengan syariah bila dibandingkan dengan
kompetitifnya pasar akan menciptakan tantangan yang besar dalam penerbitan
sukuk.
8. Risiko Likuiditas
C. Pengelolaan Risiko Financial Struktur
Sukuk
Legitimasi
struktur sukuk dalam syariah terletak pada fakta bahwa mereka tidak mengambil
keuntungan dari pergerakan tingkat bunga.
D. Sukuk dan Tantangan Derivatif
1. Menyandingkan Opsi dan Gharar
Syariah
menyatakan larangan terhadap gharar sebagai sebuah tindakan yang menimbulkan
ketidakadilan dalam kontrak di mana satu pihak akan mendapatkan keuntungan
sementara yang lain menanggung biaya dan kerugian.
2. Menyandingkan Opsi sebagai Sebuah Sarana
Manajemen Risiko
3. Opsi yang Dilarang Islam
Petunjuk dalam Islam tidak
membolehkan jual beli hutang, tapi
mempebolehkan perdagangan hutang untuk asset riil, barang dan pelayanan.
4. Swap Sukuk dengan Rate Mengambang sampai
Rate Tetap
Munculnya sertifikat sukuk sebagai
mekanisme manajemen likuiditas menimbulkan struktur sekuritas yang didukung
dengan asset yang bisa menciptakan pondasi dalam rangka mendukung manajemen
risiko instrument derivatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar