Perkembangan keuangan Islam banyak
disangsikan oleh orang-orang luar bahkan orang Islam sendiri. Cencekiawan
muslim sangat memperhatikan ketahanan industry keuangan Islam. Mereka juga
membahas tentang daya tahan industry keuangan Islam dalam kompetisi keuangan
global yang memelihara system konvensional yang didukung oleh kerangka hukum,
kebijakan, aturan dan institusi yang kuat.
Keuangan Islam merupakan sebuah realitas
yang memiliki potensi untuk mengatasi jurang financial dan kebutuhan akan
pembangunan masyarakat lebih luas. Keuangan Islam harus disadari sebagai system
parallel yang akan mengembangkan dan dikembangkan oleh pengetahuan dan
pengalaman system keuangan konvensional yang telah besar. Sehingga, pertumbuhan
dan daya tahan keuangan Islam jangka panjang tergantung pada: (1) bagaimana
keuangan Islam berhadapan dan memperoleh manfaat dari melengkapi dan menambah
system konvensional, (2) bagaimana keuangan Islam beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan regulasi dan supervisi internasional sementara tetap sejalan dengan
teknis dan nuansa Islam.
A. Pertumbuhan dan Tren Keuangan Islam
Keuangan Islam telah berkembang pada
hampir $1 milyar industry yang tersebar di 70 negara. Meskipun jumlah ini masih
lebih kecil dibandingkan total keseluruhan industry keuangan global, namun
prospek industry ini sangat besar terkait permintaan atas pelayanan keuangan
dari segmen terbesar, 1,4 juta muslim dan kebutuhan akan jaringan yang efektif
untuk saving internasional.
Perkembangan negara Islam menjadi hal
menarik bagi sebagian pusat keuangan dunia, seperti London, yang sekarang
menyediakan kebijakan dan insentif pajak untuk mempromosikan keuangan Islam dan
menarik dana dari nasabah yang memiliki nilai bersih yang tinggi. Hal yang sama
juga dilakukan oleh bank dunia seperti HSBC, Standard Chartered, Deutsche Bank
dan Citibank untuk membangun sentra bagi struktur produk keuangan Islam.
Mulai muncul inovasi produk dengan
beberapa tipe yang berbeda seperti hybrid sukuk dan kombinasi struktur yang menyatukan
bentuk yang berbeda antara musyarakah dengan produk lain. Tren ini diharapkan
terus bertahan dan membuat industry terus tumbuh.
Industry keuangan Islam mengalami
kemajuan dalam infrastruktur, mencakup: (1) dikeluarkannya lisensi holistic
banking dan dibukanya bagian khusus yang didedikasikan untuk manajemen asset
Islami, (2) perkembangan pengetahuan dan pemahaman syariah serta pemanfaatan
penasehat dan cendekiawan syariah dan (3) perkembangan standar Islami seperti
adanya Islamic Financial Supervisory Board, Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institution dan sebagainya.
B. Ketahanan Keuangan Islam
Dibalik
berbagai tantangan, ketahanan keuangan Islam tetap ada, karena:
1. Ketahanan keuangan Islam berbuah dari
kesadaran bahwa pertimbangan yang mendalam terkait ekonomi islam dan arsitektur
keuangan yang dimiliki oleh negara-negara muslim.
2. Ketahanan system ekonomi Islam muncul
dari sebuah pemahaman bahwa system tersebut menawarkan kerangka yang baik, konsisten
dan satu.
3. Ketahanan system ini diperkuat dengan
hubungan bisnis dan keuangan yang dituntun secara logis yang menekankan pada
model transaksi yang mendukung profit sharing.
4. Keyakinan akan ketahanan system ini
muncul dari kerangka penerapan system Islam secara implicit.
5. Selain itu, ketahanan keuangan Islam
juga diharapkan diperoleh dari fleksibilitas dan inovasi dalam struktur
perbedaan jenis produk keuangannya.
6. Survey pasar menyatakan bahwa potensi
ritel serta proyek dan inovasi keuangan pada pasar keuangan Islam signifikan
dan mendukung bagi perkembangan pelayanan keuangan dan ekonomi.
Dibanding keuangan konvensional,
keuangan Islam menekankan sebuah system keuangan yang layak dan pantas yang
mana menawarkan keuntungan paling penting bagi Muslim yaitu pilihan pelayanan
yang bebas dari unsure riba. Keuangan Islam secara luas diperuntukkan bagi
perkembangan masyarakat dan institusi tidak diperkenankan berinvestasi pada hal
yang dilarang atau hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat. System ini menekankan
pada persoalan etika, taat syariah, dan aturan main tentang keadilan dan
kejujuran dalam praktik.
C. Prospek dan Tantangan di Masa Depan
Banyak hal yang dapat memotivasi
kemajuan keuangan Islam ke depan. Factor-faktor tersebut akan mendorong inovasi
dan kemajuan keuangan, memperkuat pelayanan keuangan di tingkat nasional dan
aliran modal yang lebih baik.
Meskipun begitu, banyak
tantangan-tantangan yang harus dihadapi institusi keuangan Islam dalam rangka
mencapai kemajuan-kemajuannya ke depan. Di antara tantangan-tantangan tersebut
adalah:
1. Meningkatkan usaha untuk memperkuat
kerangka hukum dan aturan keuangan Islam, konsisten dengan praktik
internasional
2. Terus berusaha untuk menyesuaikan dan
membenahi struktur dan produk agar tetap sesuai prinsip syariah agar Muslim
termotivasi untuk memilih mekanisme keuangan ini sebagai alternatif
3. Kesadaran bahwa keuangan Islam telah
menghidupkan dan mengubah dinamika aliran modal individu dan bahwa industry ini
memiliki potensi besar untuk meningkatkan proses integrasi dan globalisasi
keuangan
4. Usaha yang agresif untuk
mengimplementasikan aturan keuangan Islam dan standar-standar penerapannya agar
dapat melindungi system itu sendiri dan konsumennya
5. Mempromosikan lebih banyak diversifikasi
keuangan melalui inovasi keuangan dan pengembangan pasar modal syariah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar