Selasa, 10 April 2018

RELIGIOUS PERSPECTIVE OF BUSINESS ETHICS PRINCIPLES IN TURKEY AND ROMANIA: A CROSS COUNTRY COMPARISON (Prinsip-prinsip Etika Bisnis Perspektif Agama di Turki dan Romania: Perbandingan antar Negara) Oleh: Filiz Agaoglu_220514


A.  Pendahuluan
Etika bisnis menjadi elemen dasar dalam dunia bisnis internasional karena dapat membawa kedamaian dan keadilan dalam transaksi perdagangan/ bisnis. Belakangan, bisnis digerogoti kegagalan etika sehingga orang-orang kembali tertarik untuk mengembalikan spiritualitas dan agama ke dalam dunia kerja.
Perbedaan agama dan budaya tiap negara menyebabkan etika bisnis satu negara berbeda dengan negara lainnya. Hanya saja, secara umum, semua agama meskipun dengan bentuk yang berbeda-beda, memiliki ajaran moral yang sama yaitu menolak segala macam tindakan yang tidak beretika.
Berdasarkan latar belakang di atas, Agaoglu mencoba untuk melihat instrumen-instrumen modern dalam penerapan etika bisnis dan ingin membandingkan etika bisnia Islam (Turki) dan etika bisnis Kristen (Romania).

B.  Permasalahan
Permasalahan yang akan dijawab dalam artikel ini adalah:
1.    Apa makna etika dalam ajaran Islam?
2.    Apa hubungan antara etika, sifat dasar manusia dan agama dalam Islam?
Selain mencoba menjawab pertanyaan tersebut, artikel ini juga membahas beberapa hal lain, yaitu:
1.    Nilai dan prinsip etika bisnis dalam Islam
2.    Nilai dan prinsip etika bisnis penduduk Turki
3.    Nilai dan prinsip etika bisnis Kristen Romania

C.  Pembahasan
1.    Nilai dan prinsip etika bisnis dalam Islam
Etika bisnis dalam Islam mengandung dua unsur utama, yaitu unsur filosofis dan epistemologis serta aplikasi etika bisnis itu sendiri. Etika bisnis Islam berasal dari sumber transenden yang didasarkan pada al-Qur’an sehingga akan kekal sepanjang masa. Al-Qur’an menjelaskan bahwa manusia merupakan khalifah/ perwakilan Allah di bumi. Fungsi kekhalifahan ini merupakah salah satu alasan keberadaan manusia di dunia sekaligus karena komitmen etik mereka lewat penghambaan kepada Allah.
Tanggung jawab penghambaan ini tercakup dalam ajaran Islam yang kita kenal dengan nama Syari’ah. Kata syariah ini dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit, syariah berarti hukum Islam. Sedangkan secara luas, syariah dipahami sebagai serangkaian norma, nilai dan hukum. Jika dilihat pada makna syariah secara luas, maka bagian syariah yang dijadikan basis sekaligus penguat etika bisnis Islam adalah norma dan nilai Islam.
Asal/ epistemologi moral (norma) dalam Islam adalah usul fiqh yang merupakan salah satu metodologi khas untuk mendeduksi hukum berbasis logika, pemahaman, dan pertimbangan. Pada dasarnya, metodologi usul fiqh dapat digunakan untuk menjawab berbagai persoalan etika modern.
Aplikasi etika merupakan tantangan terbesar sistem etika. Zaman dulu, kaum Muslim memiliki mekanisme yang efisien dalam menerapkan sistem etika. Sekarang, mekanisme tersebut menjadi sulit karena lingkungan bisnis sudah berkembang dan dimodifikasi. Secara normatif, etika bisnis Islam memiliki kekuatan dan efisien secara teori namun sangat berbeda pada aspek praktiknya. Hal ini terjadi karena kurangnya institusi yang mumpuni dan efisien yang harusnya mampu mengubah konsep normatif menjadi konsep praktis. Agaoglu berpendapat bahwa aplikasi etika bisnis Islam membutuhkan fleksibilitas dan pengujian detil terkait beragam situasi dan berbagai macam faktor konseptual.
 Perbedaan mendasar idelasime dan relativisme Muslim dibanding agama lain adalah:
a.    Islam tidak memaksakan satu persepsi ideal dalam kehidupan
b.    Etika didukung dengan peradaban kuat yang mereka bangun dan kontrol mereka dalam perdagangan global di masa lalu.
c.    Keberhasilan dalam praktik karena kecakapan dan penyesuaian diri dalam etika Islam.
Etika dan agama dalam Islam berasal dari fitrah manusia itu sendiri yaitu suci dan berbuat kebajikan. Oleh karena itu, dalam Islam, etika, agama dan hukum saling melengkapi satu sama lain tanpa ada pertentangan apapun.

2.    Hubungan antara etika bisnis Islam dan budaya Turki
Nilai utama yang berkembang di kalangan Muslim Turki adalah kerja keras sebagai kewajiban dalam Islam, niat baik, tanggung jawab, rahmat, dan keseimbangan dalam kehidupan individu.
Kerja keras dipandang sebagai kebaikan. Bekerja dengan rasional, menunjukkan komitmen yang kuat dan kerja keras merupakan pemahaman baru di Turki.
Sementara itu, pada poin tanggung jawab terdapat dua level yang harus dipelihara yaitu level individu dan institusi. Pada level individu, kejujuran dan tanggung jawab seseorang dalam bisnis dipandang sebagai kewajiban agama. Seseorang beretika sebagai perwujudan dari ketaqwaannya kepada Allah.
Keseimbangan dalam kehidupan individu berarti menghindari prilaku berlebih-lebihan serta egoisme dan melakukan amal saleh serta menjauhi kemewahan dan berlagak yang dipandang sebagai bahaya yang akan membawa pada terkikisnya etika Islam. Hanya saja, praktik di Turki masih bertentangan dengan nilai yang mereka yakini dan pegang ini.

3.    Nilai dan prinsip etika bisnis dalam Kristen
Pilar teologi Kristen adalah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Berdasarkan pilar ini, menjadi seorang Kristiani merupakan sebuah komitmen etis. Perbedaan etika Kristiani dengan agama lain adalah etika ini mengajak individu untuk masuk ke dalam riwayat kitab suci.
Menurut Sherwood, dalam Kristen, hukum moral merupakan bagian tertinggi etika sebagai petunjuk praktis yang dijadikan sebagai parameter deontologis apa yang harusnya dilakukan seorang anak manusia. Bibel sendiri mengandung banyak ajaran tentang cinta dan keadilan, etika yang mencakup standar, tanggung jawab terhadap konsumen, pesaing, aturan praktis dan sebagainya. Semua ajaran tersebut menuntun seseorang tapi tidak pernah bisa memberikan jalan pasti apa yang harus dilakukan seseorang pada tataran praktis.

4.    Hubungan antara etika bisnis kristen dan budaya Romania
Nilai dan kebajikan Kristen Romania berbeda dengan budaya Kristen lainnya karena filosofi etikanya merupakan sebuah percampuran di mana terjadi perbauran dan asimilasi bangsa-bangsa yang datang dari empat penjuru.
Pada masa sekarang, budaya Romania membedakan antara narrow morality dan broad morality. Narrow morality merupakan kelompok kerja lebih kecil yang mendukung orang-orang untuk berkembang sebebas mungkin. Sedangkan broad morality merupakan moral kelompok yang mana individu bisa mengaplikasikan pandangan moralnya yang unik sehubungan dengan ide dan tujuan hidup.

5.    Perbandingan prinsip etika bisnis Turki dan Romania
Islam dan Protestan memiliki kesamaan prinsip-prinsip etika bisnis. Persamaan tersebut bisa dilihat pada ajaran keduanya dan juga pada prinsip etika yang dianut negara dengan agama tersebut di dalamnya (Turki dan Romania). Persaman tersebut antara lain:
a.    Ajaran Islam dan Kristen tentang seorang pebisnis harus menjadikan moral sebagai upaya pengembangan diri.
b.    Kesamaan prinsip responsibility pada Islam Turki dengan prinsip witnessing pada Kristen Romania.
c.    Pandangan terkait kekayaan dan keuntungan bisa kapan saja menjadi iblis yang menyesatkan manusia.
Disamping memiliki persamaan-persamaan di atas, nilai dan prinsip etika Islam dan Kristen ternyata juga berbeda dalam sejumlah hal, yaitu:
No
Islam (Turki)
Kristen (Romania)
1
Etika kerja Islam belum dipahami secara benar dan bahkan mungkin diabaikan dalam hal penelitian manajemen dan organisasi. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya akses literatur.
Hal ini tidak terjadi pada etika kerja Kristen.
2
Islam menawarkan regulasi kehidupan yang pasti tanpa melupakan perspektif spiritualnya. Dalam Islam, kerja merupakan inti dari keimanan sekaligus sebagai bagian esensial dari kehidupan.
Dalam hal kerja Kristen lebih banyak menekankan pada petunjuk umum kehidupan yang tidak spesifik dan fokus pada persoalan spiritual.
3
Bagi kaum Muslim, al-Qur’an dan Hadis merupakan bagian penting dalam persoalan sosial politik sehingga etika kerja Islam lebih memperhatikan niat seseorang daripada hasilnya.
Umat Kristen hari ini tidak tenang dan tidak nyaman ketika keyakinan mereka dihubung-hubungkan dengan dunia kerja.
4
Hal ini tidak nampak sama sekali pada Islam Turki.
Pada Kristen Romania, kemajuan bisnis akan membawa pada prasangka kepada Tuhan
5
Islam Turki meyakini kerja keras sebagai kewajiban agama.
Kristen Romania menganggap kehidupan spiritual lebih diutamakan daripada aktivitas kehidupan dunia.
6
Islam Turki melarang sikap tamak dan memandang kemewahan yang berlebihan sebagai perilaku yang tidak beretika.
Bagi umat Kristen Romania, persoalan ketertarikan yang berlebihan terhadap kekayaan dan materi bukanlah hal yang positif.



D.  Ulasan/ Kritik
Agaoglu dalam artikel ini mencoba meyakinkan pembaca dan memberikan bukti bahwa etika yang didasarkan pada konvensi manusia saja tidaklah cuku, bahkan dianggap gagal dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, muncul ketertarikan untuk kembali pada nilai-nilai dan prinspi agama dan spiritual.
 Agaoglu juga lebih melihat aplikasi nilai etis berbasis agama pada dua wilayah yang berbeda yang menunjukkan bahwa etika pada dasarnya bisa saja berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain karena ia tergatung, selain pada agama, juga pada budaya daerah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah contoh aplikasinya dan penelitian lain yang mendukung.
Artikel ini cukup detil dalam menjelaskan perbandingan etika yang berlaku dan dijalankan di dua daerah yang memiliki agama dan budaya yang berbeda. Hanya saja, masih ditemukan sejumlah kekurangan atau ketiklengkapan dalam artikel ini, antara lain:
1.    Penelitian ini merupakan studi kasus tapi tidak disebutkan atau dijelaskan metodologi penelitian yang dilakukan. Apakah survei, observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi pustaka.
2.    Penelitian ini menyebutkan bahwa pemilihan Kristen Romania sebagai objek karena filosofi etika Kristen ini terbentuk dari percampuran bangsa-bangsa dari empat penjuru, namun tidak menjelaskan kenapa Islam yang dipilih adalah Islam Turki.
3.    Artikel ini menyatakan bahwa persoalan etika modern dapat dijawab lewat metodologi usul fiqh tapi tidak dijelaskan secara rinci atau setidaknya digambarkan secara umum bagaimana persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan usul fiqh.
4.    Praktik etika bisnis Islam memerlukan fleksibilitas dan pengujian detil terhadap beragam situasi dan berbagai faktor kontekstual. Pertanyaan yang kemudian muncul dari pernyataan ini adalah fleksibilitas dalam hal apa yang dibutuhkan? Fleksibilitas tanpa batas atau fleksibilitas dengan batasa tertentu? Jika fleksibilitas yang dimaksud terbatas, apa yang membatasinya? Selain itu, bagaimana mewujudkan fleksibilitas tersebut?
5.    Lima nilai utama dalam etika Islam Turki tidak dijabarkan perubahannya. Apakah lima nilai ini sudah ada sebelumnya lalu kemudian perubahan yang terjadi adalah kelima poin tersebut menjadi nilai utama atau sebelumnya lima poin tersebut tidak ada kemudian perkembangan membuat lima poin itu menjadi ada?
6.    Nilai dan prinsip etika Islam Turki dijelaskan satu per satu, sedankan nilai dan prinsip etika Kristen Romania tidak. Pada bagian etika Kristen Romania hanya disebutkan ada dua moralitas yang diakui di Romania yaitu narrow morality dan broad morality. Pada bagian ini tidak dijelaskan nilai dan prinsip apa saja yang ada dalam dua jenis moralitas tersebut. Apakah mengandung lima unsur seperti pada Islam Turki atau tidak? Apakah unsur yang ada pada Kristen Romania lebih spesifik dan lebih baik daripada Islam Turki atau tidak?

E.  Kesimpulan
Etika bisnis sebagai bagian penting bisnis internasional harus ditopang oleh dasar yang kuat yaitu spiritualitas dan agama. Beragam agama dan budaya akan memunculkan etika bisnis yang berbeda pula meskipun pada dasarnya setiap agama dan budaya tersebut punya ajaran yang sama tentang penolakan segala hal yang tidak beretika.
Etika berbasis agama dan budaya yang dilihat di sini adalah Islam (Turki) dan Kristen (Romania). Pada sebagian aspek, keduanya memiliki sejumlah kesamaan nilai dan prinsip etika bisnis. Hanya saja, banyak aspek berbeda satu sama lain. Salah satu yang paling penting adalah bahwa dalam Islam terdapat petunjuk praktis untuk setiap kasus terkait etika bisnis sementara dalam Kristen yang ada hanya petunjuk umum saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam Selamat Datang

 Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Selamat datang dan terimakasih kepada teman-teman yang sudah mampir ke laman rumahdialekis. ...